oleh : Yulia
Jakarta, UBM NEWS –
Museum Bank Indonesia terletak di Jl. Pintu Besar utara no.3 Jakarta
yang diresmikan tahun 2006 menjadi wahana pendidikan dan rekreasi bagi kalangan
pelajar, mahasiswa maupun umum yang setiap harinya semakin ramai.
Hiruk pikuk dan lalulalang kendaraan bermotor maupun pejalan
kaki menambah ramai dan carutmarut kemacetan Kota Tua. Sebagaimana dengan
namanya Kota Tua daerah yang terletak di kawasan Jakarta Barat ini dihiasi
dengan bangunan-bangun tua bersejarah yang sekarang dijadikan Museum.
Walaupun dihiasi dengan bangunan-bangunan tua yang
bersejarah tetapi didalamnya dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang modern.
Yang membuat kita lebih gampang untuk menambah wawasan.
Beberapa Museum yang
berdiri kokoh walaupun sudah berumur beberapa abad adalah Museum Fatahilah,
Museum Wayang, Museum Keramik, Museum Bank Mandiri, Museum Bank Indonesia. Salah satu bangunan tua yang dialihgunakan sebagai Museum
adalah gedung Bank Indonesia.
Seperti disinyalir situs Bank
Indonesia bahwa pembangunan Museum Bank Indonesia bertujuan memberikan
pengetahuan kepada masyarakat mengenai peran BI dalam perjalanan sejarah
bangsa, termasuk memberikan pemahaman tentang latar belakang serta dampak dari
kebijakan-kebijakan BI yang diambil dari waktu ke waktu secara objektif.
Pembangunan Museum Bank Indonesia
ini sejalan dengan rancangan Pemprov DKI untuk menjadikan Kota Tua sebagai
pusat wisata DKI Jakarta. Museum Bank Indonesia ini banyak dikunjungi
dari berbagai kalangan mulai dari kalangan pelajar, mahasiswa, maupun umum
seperti pengunjung domestik dan mancanegara.
“Museum
Bank Indonesia diresmikan tahun 2006 dan segala sesuatu yang berhubungan dengan
biaya perawatan dan revitalisasi dibiayai oleh Bank Indonesia. Dan
untuk saat ini harga tiket masuk museum masih gratis karena masih ditanggung
oleh Bank Indonesia.” demikian
penuturan Dewa salah seorang penanggung jawab keamanan gedung.
“ saya baru pertama kali kesini museum ini bagus, terawat
dan juga didalamnya sudah terdapat tehnologi yang canggih sehingga membaca
informasi tinggal dipencet kita sudah bisa menambah pengetahuan kita.” Ungkap
Weni salah satu pengunjung yang berasal dari Bekasi.
Museum Bank Indonesia disajikan dalam bentuk
cyber museum. Dalam Cyber Museum Bank Indonesia ini diceritakan mengenai
perjalanan panjang BI dalam bidang kelembagaan, moneter, perbankan, dan sistem
pembayaran yang dapat diikuti dari waktu ke waktu, sejak periode DJB hingga
periode BI demikian disinyalir oleh situs Bank Indonesia.
Selain memiliki beberapa bangunan peninggalan sejarah, Kota
Tua atau yang populer dengan sebutan KOTU memiliki satu stasiun yang bernama
stasiun Beos. Tidak jauh dari kawasan Kota tua di sebelah selatan terdapat
pusat perbelanjaan Asemka, Pasar Pagi dan Glodok yang tak jarang menjadi titik
kemacetan disiang hari.
Jadi, kalau anda melewati daerah
kawasan kota tua jangan lupa untuk berkunjung ke Museum Bank Indonesia. Hitung-
hitung untuk menambah wawasan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar